Friday, January 14, 2011

Paus Biru


Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang masuk kedalam subordo paus balin. Panjangnya mencapai lebih dari 33 meter dan memiliki massa 181 ton metrik atau lebih. Binatang ini dipercaya sebagai hewan terbesar yang pernah ada.
Panjang dan langsing, tubuh paus biru dapat bervariasi keteduhan kelabu kebiruannya. Ada sedikitnya tiga perbedaan subspesies: B. m. musculus Atlantik utara dan Pasifik utara, B. m. intermedia, Samudra selatan dan B. m. brevicauda (juga dikenal sebagai paus biru kerdil) ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan. B. m. indica ditemukan di Samudra Hindia, mungkin menjadi subspesies lain. Seperti dengan paus balin lain, pola makannya berisi secara pokok crustacea kecil yang dikenal sebagai krill, yang sama baiknya dengan ikan kecil dan cumi-cumi.
Paus biru sangat berlimpah di hampir seluruh samudra hingga memasuki abad 20. Selama lebih dari 40 tahun paus-paus tersebut diburu sampai mendekati kepunahan dengan adanya perburuan paus hingga dilindungi oleh komunitas internasional pada tahun 1966. Sebuah laporan tahun 2002 memperkirakan ada 5.000 sampai 12.000 paus biru di seluruh dunia yang lokasinya terbagi dalam sedikitnya lima kelompok. Kebanyakan riset saat ini memberi perhatian terhadap subspesies paus biru kerdil yang mungkin dibawah perkiraan. Sebelum perburuan paus, populasi terbesar berada di Antartika, dengan jumlah diperkirakan 239.000 (mencapai 202.000 hingga 311.000). Sisanya yang hanya sebagian kecil (sekitar 2.000) mengkonsentrasikan di setiap kelompok Pasifik timur laut, Antartika, dan Samudra Hindia. Ada dua lebih kelompok di Samudra Atlantik utara dan sedikitnya dua di Belahan Selatan.

Paus biru sulit ditimbang karena ukuran mereka. Kebanyakan paus biru dibunuh oleh pemburu paus yang tidak mempertimbangkannya secara utuh, namun dipotong menjadi pengaturan potongan-potongan dahulu. Penyebab ini merupakan sebuah peremehan massa total paus, berkaitan dengan hilangnya darah dan cairan lain. Meski demikian, hasil pengukuran antara 150 dan 170 ton dibuat oleh hewan dengan panjang sekitar 27 m. Massa seekor individu berukuran panjang 30 m diyakini oleh NMML memiliki massa lebih 180 ton. Paus biru terbesar ditimbang secara teliti oleh ilmuan NMML untuk mengukur seekor betina yang memiliki massa 177 ton.

Paus-paus tersebut selalu makan dalam area dengan konsentrasi tinggi krill, yang kadang-kadang makan hingga 3,600 kg krill dalam hari tunggal. Ini berarti bahwa mereka secara khas makan pada kedalaman lebih dari 100 m sepanjang hari, dan hanya makan di permukaan saat malam. Waktu menyelam secara khas adalah 10 menit ketika makan, walau menyelam lebih dari 20 menit merupakan hal biasa. Rekaman penyelaman terlama adalah 36 menit (Musim panas, 1998). Paus ini makan dengan paru-paru tepat pada segerombolan krill, mengangkut hewan tersebut dan kwantitas besar air dalam mulutnya. Air tersebut kemudian didorong keluar hingga lempeng balin oleh tekanan dari dari kantung sirip dan lidah. Sekali mulutnya bersih dari air, sisa krill, tidak dapat melewati menembus lempeng, lalu ditelan. Paus biru juga secara kebetulan mengkonsumsi ikan kecil, crustacea dan cumi-cumi yang tertangkap dengan krill.

Paus biru memiliki tubuh lonjong panjang yang menunjukkan bidang dalam perbandingan dengan tubuh paus lain. Kepalanya berbentuk datar dan U dan memiliki punggung mencolok yang terbentang dari lubang sembur hingga bagian birir atas. Bagian depan mulut berbentuk tebal dengan lempeng balin; sekitar 300 lempeng (setiap lempeng panjangnya sekitar satu meter tergantung dari rahang atas, mencapai 0.5 m yang kembali ke dalam mulut. Antara 60 dan 90 lekukan (disebut lempeng ventral) mencapai dari kerongkongan secara pararel hingga tubuh. Lempeng ini membantu dalam memindahkan air dari mulut setelah gerakan makan.

Diperkirakan buatan Cummings dan Thompson (1971) mendukung bahwa tingkat sumber suara yang dibuat paus biru antara 155 dan 188 desibel ketika diukur relatifitasnya untuk mereferansi tekanan satu micropascal dalam satu meter. Seluruh kelompok paus biru membuat panggilan pada frekuensi fundamental antara 10 dan 40 Hz, dan suara frekuensi terendah manusia dapat secara khas merasakan 20 Hz. Paus biru memanggil terakhir antara sepuluh hingga tiga puluh detik. Apalagi paus biru mendekati pantai Sri Langka yang terekam secara berulang membuat "nyanyian" yang terdiri dari empat kali yang tercatat lamanya sekitar dua menit setiap nyanyian, mengingatkan nyanyian Paus bungkuk yang terkenal. Peneliti percaya bahwa sepertinya fenomena ini tidak terlihat di populasi lain manapun, ini mungkin keunikan untuk subspesies paus biru kerdil B. m. brevicauda. Penyebab vokaslisasi tidak diketahui. Richardson et al (1995) mendiskusikan enam penyebab kemungkinan:
Pemeliharaan terhadap jarak inter-individu
Perkenalan spesies dan individu,
Transmisi informasi kontekstual (e.g., makan, peringatan, percumbuan)
Pemeliharaan organisasi sosial (e.g., kontak hubungan antara betina dan jantan)
Lokasi corak topografi
Lokasi sumber makanan/buruan



Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili : Balaenopteridae
Genus : Balaenoptera
Spesies : B. musculus

0 comments:

Blogger Template by Clairvo