“Seharusnya, masa mudaku tidak kuhabiskan dengan tangan.”
Pikir Budi. Seorang siswa kelas 12 yang biasa, biasa nyontek, biasa ribut.
Intinya biasa aja.
Budi berpacaran dengan cewek kelas 11 sebut saja Fani. Cewek
yang cantik namun super atraktif. Dari ke atraktifanya itulah kadang timbul
masalah masalah baru. Dimana Budi selalu cemburu melihat Fani terlalu akrab
dengan teman temanya. Yah persoalan anak SMA gitulah. Mereka berdua sudah lama
menjadi seorang pasangan.
“Kita sampe selamanya kan kek ?” kata fani memanggil budi
dengan sebutan kakek. (alay najis)
“Sampe mati nek” bales budi dengan lantang.
“bener yah?” timpal fani manja
“iyah nek, sampe tua. Sampe kita punya anak 12” jawab budi.
Dan 10 bulan kemudian mereka putus. (makan tuh telor komodo)
Back back back
Yah namanya anak SMA. Masa dimana para remaja sedang mencari
jati diri. Masa dimana bahkan bab reproduksi masih dipelajari. Buka
dipraktekan. *getok author*
Budi yang sedang bingung pilih pilih cewek karena cewek
lamanya ilang diambil kakak kelas akhirnya berusaha deketin Fani. Cewek cakep
antah berantah yang tau tau duduk di belakang dia waktu di kendaraan. Bermula
saat di bus event sekolah. Akhirnya mereka PDKT. Entah si budi yang emang
ngebet banget pengen nafkahin Fani atau gimana. Baru 2 hari setelah pedekate
budi langsung nembak Fani.
Dan Diterima!
Entah pelet apa yang digunakan oleh budi kita semua tidak
tahu. Bahkan saya, sang penulis cerita ini sendiri tidak tahu. Oke kembali ke
cerita. Intinya sekarang status budi di facebook, bio di twitter, dan poster
kamar mandi semuanya jadi tentang Fani. Padahal dia tidak mengerti, begitu
banyaknya para fakir asmara dan tuna susila (lho ?) yang siap mengucapkan
sumpah serapah kepada mereka diluar sana. Dan menciptakan hujan di malam
minggu. Jadi Jomblo = Pawang Hujan itu nyata temanku.
Fani ini awalnya jutek sejutek juteknya orang paling jutek
di dunia lain. klo d sms jawabnya singkat, padat, dan jelas. Udah god mode lah.
Pernah sesekali budi kesel.
“Fan, kamu itu knapa sih ? kalo ada masalah ya bilang aja ke
aqooh. Aqooh khawatir kamu kenapa kenapa tau. Lagian juga umur hubungan kita
masih seumur tamu bulanan kamu. Kamu kenapa ? ko kayanya jutek amat sih” Budi
sms sepanjang 160 karakter kali 6 pangkat 2 bagi 12
“gpp” jawab Fani simple
“serius ?” jawab budi ketus. Padahal dalem hatinya mah
“PANTAT PANCI KETEK KUDA BISUL DINOSAURUS, GUA SMS PANJANG-PANJANG JAWABNYA
CUMA GPP”
Yah namanya kalo udah cintamah mau diapain juga susah.
Ibarat Fani itu Oli di knalpot motor. kata budi juga rasanya kaya es coklat.
Biarpun Fani gitu juga dia tetep berusaha buat bikin Fani cinta setengah mati.
Tapi kenyataanya, semakin dalam hubungan mereka semakin banyak pula penderitaan
yang harus diterima si bud.
“Cinta itu, relatif. Ada cinta yang bisa membuatmu jadi
orang yang lebih baik namun ada juga yang sebaliknya. Cinta menjadi kuat karena
adanya rasa saling memenuhi satu sama lain. Menjadi satu kesatuan yang saling
melengkapi. Bukan cinta namanya kalau salah satu diantara mereka Cuma berpura
pura sayang. Atau salah satu diantara mereka hanya mengharapkan suatu imbalan
karena sudah mencintai. Cinta itu ikhlas, tidak berbau, tidak berwarna, dan
tidak berasa. Tersusun dari 12 atom C ditambah dengan 5 oksigen 6 buah telur
dan sedikit titit kuda nil.” Budi manggut manggut sambil membaca 3 buah buku
sekaligus. “Cinta itu Buta”, “Kimia SMA”, dan “How to make a motif while
sunating children”
Sulit bagi budi untuk tidak menghubungi Fani dalam sehari
saja. Fani ibarat moodbuster yang siap menentukan mood budi setiap saat. Budi
tanpa nasi masih bisa bertahan hidup tapi tidak dengan Budi tanpa Fani.
Layaknya dengan banyak hubungan anak SMA lainya (baca: Cinta Monyet). Hubungan
mereka pun banyak pasang surutnya. Kadang mereka bisa mesra, atau bahkan bisa
bertengkar. Tapi intinya mereka saling mencintai. Darimana author tau kalau
mereka saling mencintai ?. karena gua yg buat cerita ! suka suka gua.
Kata orang, masa SMA adalah masa yang paling indah. Dengan
segala intrik dan drama didalamnya. Tentunya hal itu sudah dipikirkan matang
matang oleh Budi. Dia tidak mau masa SMAnya kurang satu elemen yang bahkan
selalu menjadi tema penting dalam setiap acara tv remaja. Yaitu cinta.
Budi melakukan segalanya demi Fani, menghabiskan uang
jajanya, berbohong dengan orang tuanya, menggadaikan adenya dan lain lain.
Cinta bisa membuat seseorang gila. Tapi orang gila belum tentu bisa merasakan
cinta. Semua hal yang menurut budi bisa bikin Fani senang pasti Budi turutin.
Namanya hubungan, anak SMA lagi. Pasti ga jauh dari putus
nyambung. Ga afdhol namanya cinta monyet klo belom putus. Begitu juga dengan hubungan Budi dengan Fani.
Udah lebih dari 100 kali mungkin mereka putus nyambung. (ko lu tau ? | Ya gua
yang bikin cerita, ya pasti taulah. Klo lu yang bikin cerita tuh, baru terserah
lu. Mau tokoh utamanya kawin sama kecebong kek. Atau nenenya tokoh utama bikin
path kek. Kan lu yang buat cerita J)
“Nek, kita putus aja yah, kamu dah beda sama aku” kata Budi
(ya bedalah. Aduh ababil gila. Klo mau sama ya pacaran aja sama cowo.)
“aku ga beda ko kek” jawab Fani.
“Tapi aku ngerasa kaya ada yang beda gitu dari kita” Balas
budi cepat. (KELAMIINNNNLLUUUU!!!! LU BEDA KELAMIINNN SAMA DIAAA!!! YA JELAS
BEDALAH)
“:’(“ jawab singkat. Emoticon nangis doang.
“tuhkan. Yauda deh, selamat menempuh hidup baru” (LU KIRA
KAWINAN!!!)
*hening, ga dibales*
“okeh aku akan pergi.” Budi Mengancam.
“iyaa pergi aja sono” jawab Fani ketus. (lu tau Fani ketus
darimana ? | rule 1 : penulis selalu benar)
Yah ancaman demi ancaman yang diberikan oleh Budi seakan ga
pernah berhasil. Padahal si Budi niatnya cuma minta perhatian doang. Entah kenapa
Fani yang super atraktif diluar langsung berubah menjadi tante tante jutek
ketika sedang smsan. Kadang budi bingung, sebenernya di itu siapanya Fani sih
?, kao ada apa-apa Fani selalu duluin temenya dulu. Budi belakangan. Kan kampret.
Hingga pada suatu titik dimana akhirnya Fani lelah dengan
kelakuan Budi. Dia memutuskan untuk benar benar pergi. Bersama orang lain.
Meninggalkan Budi sendirian.
Tamat.
sebenernya masih banyak kisah yang mau gua tulis, tapi berhubung Faninya udah
pergi. Gua mau ngasih waktu buat si budi move on dulu.
Bye all
Ditulis, Dikarang dan Disempurnakan oleh Fajar Fachri
Maulana
Kamis 12 maret 2015
Ngakak
ReplyDeleteNgaku siapa nih yang komen ?
ReplyDelete