Wednesday, March 11, 2015

Ini Budi, Budi Mencintai Tanganya Sendiri

“Seharusnya, masa mudaku tidak kuhabiskan dengan tangan.” Pikir Budi. Seorang siswa kelas 12 yang biasa, biasa nyontek, biasa ribut. Intinya biasa aja.

Budi berpacaran dengan cewek kelas 11 sebut saja Fani. Cewek yang cantik namun super atraktif. Dari ke atraktifanya itulah kadang timbul masalah masalah baru. Dimana Budi selalu cemburu melihat Fani terlalu akrab dengan teman temanya. Yah persoalan anak SMA gitulah. Mereka berdua sudah lama menjadi seorang pasangan.

“Kita sampe selamanya kan kek ?” kata fani memanggil budi dengan sebutan kakek. (alay najis)
“Sampe mati nek” bales budi dengan lantang.
“bener yah?” timpal fani manja
“iyah nek, sampe tua. Sampe kita punya anak 12” jawab budi.
Dan 10 bulan kemudian mereka putus. (makan tuh telor komodo)

Back back back
Yah namanya anak SMA. Masa dimana para remaja sedang mencari jati diri. Masa dimana bahkan bab reproduksi masih dipelajari. Buka dipraktekan. *getok author*
Budi yang sedang bingung pilih pilih cewek karena cewek lamanya ilang diambil kakak kelas akhirnya berusaha deketin Fani. Cewek cakep antah berantah yang tau tau duduk di belakang dia waktu di kendaraan. Bermula saat di bus event sekolah. Akhirnya mereka PDKT. Entah si budi yang emang ngebet banget pengen nafkahin Fani atau gimana. Baru 2 hari setelah pedekate budi langsung nembak Fani.

Dan Diterima!

Entah pelet apa yang digunakan oleh budi kita semua tidak tahu. Bahkan saya, sang penulis cerita ini sendiri tidak tahu. Oke kembali ke cerita. Intinya sekarang status budi di facebook, bio di twitter, dan poster kamar mandi semuanya jadi tentang Fani. Padahal dia tidak mengerti, begitu banyaknya para fakir asmara dan tuna susila (lho ?) yang siap mengucapkan sumpah serapah kepada mereka diluar sana. Dan menciptakan hujan di malam minggu. Jadi Jomblo = Pawang Hujan itu nyata temanku.
Fani ini awalnya jutek sejutek juteknya orang paling jutek di dunia lain. klo d sms jawabnya singkat, padat, dan jelas. Udah god mode lah. Pernah sesekali budi kesel.

“Fan, kamu itu knapa sih ? kalo ada masalah ya bilang aja ke aqooh. Aqooh khawatir kamu kenapa kenapa tau. Lagian juga umur hubungan kita masih seumur tamu bulanan kamu. Kamu kenapa ? ko kayanya jutek amat sih” Budi sms sepanjang 160 karakter kali 6 pangkat 2 bagi 12

“gpp” jawab Fani simple

“serius ?” jawab budi ketus. Padahal dalem hatinya mah “PANTAT PANCI KETEK KUDA BISUL DINOSAURUS, GUA SMS PANJANG-PANJANG JAWABNYA CUMA GPP”

Yah namanya kalo udah cintamah mau diapain juga susah. Ibarat Fani itu Oli di knalpot motor. kata budi juga rasanya kaya es coklat. Biarpun Fani gitu juga dia tetep berusaha buat bikin Fani cinta setengah mati. Tapi kenyataanya, semakin dalam hubungan mereka semakin banyak pula penderitaan yang harus diterima si bud.

“Cinta itu, relatif. Ada cinta yang bisa membuatmu jadi orang yang lebih baik namun ada juga yang sebaliknya. Cinta menjadi kuat karena adanya rasa saling memenuhi satu sama lain. Menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Bukan cinta namanya kalau salah satu diantara mereka Cuma berpura pura sayang. Atau salah satu diantara mereka hanya mengharapkan suatu imbalan karena sudah mencintai. Cinta itu ikhlas, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Tersusun dari 12 atom C ditambah dengan 5 oksigen 6 buah telur dan sedikit titit kuda nil.” Budi manggut manggut sambil membaca 3 buah buku sekaligus. “Cinta itu Buta”, “Kimia SMA”, dan “How to make a motif while sunating children”

Sulit bagi budi untuk tidak menghubungi Fani dalam sehari saja. Fani ibarat moodbuster yang siap menentukan mood budi setiap saat. Budi tanpa nasi masih bisa bertahan hidup tapi tidak dengan Budi tanpa Fani. Layaknya dengan banyak hubungan anak SMA lainya (baca: Cinta Monyet). Hubungan mereka pun banyak pasang surutnya. Kadang mereka bisa mesra, atau bahkan bisa bertengkar. Tapi intinya mereka saling mencintai. Darimana author tau kalau mereka saling mencintai ?. karena gua yg buat cerita ! suka suka gua.

Kata orang, masa SMA adalah masa yang paling indah. Dengan segala intrik dan drama didalamnya. Tentunya hal itu sudah dipikirkan matang matang oleh Budi. Dia tidak mau masa SMAnya kurang satu elemen yang bahkan selalu menjadi tema penting dalam setiap acara tv remaja. Yaitu cinta.
Budi melakukan segalanya demi Fani, menghabiskan uang jajanya, berbohong dengan orang tuanya, menggadaikan adenya dan lain lain. Cinta bisa membuat seseorang gila. Tapi orang gila belum tentu bisa merasakan cinta. Semua hal yang menurut budi bisa bikin Fani senang pasti Budi turutin.
Namanya hubungan, anak SMA lagi. Pasti ga jauh dari putus nyambung. Ga afdhol namanya cinta monyet klo belom putus.  Begitu juga dengan hubungan Budi dengan Fani. Udah lebih dari 100 kali mungkin mereka putus nyambung. (ko lu tau ? | Ya gua yang bikin cerita, ya pasti taulah. Klo lu yang bikin cerita tuh, baru terserah lu. Mau tokoh utamanya kawin sama kecebong kek. Atau nenenya tokoh utama bikin path kek. Kan lu yang buat cerita J)

“Nek, kita putus aja yah, kamu dah beda sama aku” kata Budi (ya bedalah. Aduh ababil gila. Klo mau sama ya pacaran aja sama cowo.)
“aku ga beda ko kek” jawab Fani.
“Tapi aku ngerasa kaya ada yang beda gitu dari kita” Balas budi cepat. (KELAMIINNNNLLUUUU!!!! LU BEDA KELAMIINNN SAMA DIAAA!!! YA JELAS BEDALAH)
“:’(“ jawab singkat. Emoticon nangis doang.
“tuhkan. Yauda deh, selamat menempuh hidup baru” (LU KIRA KAWINAN!!!)
*hening, ga dibales*
“okeh aku akan pergi.” Budi Mengancam.
“iyaa pergi aja sono” jawab Fani ketus. (lu tau Fani ketus darimana ? | rule 1 : penulis selalu benar)

Yah ancaman demi ancaman yang diberikan oleh Budi seakan ga pernah berhasil. Padahal si Budi niatnya cuma minta perhatian doang. Entah kenapa Fani yang super atraktif diluar langsung berubah menjadi tante tante jutek ketika sedang smsan. Kadang budi bingung, sebenernya di itu siapanya Fani sih ?, kao ada apa-apa Fani selalu duluin temenya dulu. Budi belakangan. Kan kampret.
Hingga pada suatu titik dimana akhirnya Fani lelah dengan kelakuan Budi. Dia memutuskan untuk benar benar pergi. Bersama orang lain.
Meninggalkan Budi sendirian.

Tamat.
sebenernya masih banyak kisah yang mau gua tulis, tapi berhubung Faninya udah pergi. Gua mau ngasih waktu buat si budi move on dulu.

Bye all

Ditulis, Dikarang dan Disempurnakan oleh Fajar Fachri Maulana
Kamis 12 maret 2015

2 comments:

Blogger Template by Clairvo