Friday, October 3, 2014

Siapa dia ?



Senja itu, disaat mentari akan terbenam dan malam akan menggantikan keindahanya. Keindahan sebuah mahakarya ciptaan tuhan. Angin yang berhembus dari satu pohon, ke pohon yang lain. Menjadikan dahanya bergoyang, menari, seakan ada alunan musik yang menyertainya. Menyejukan, namun sedikit kering.

Senja itu, Ku berdiri diatas bus yang penuh. Bus khusus wanita yang di dalamnya terdapat rombongan anggota studi sekolahku. Aku ditugaskan menjaga dan mengiringi bus itu sampai di tujuan. Bus tua hitam dengan pendingin alami dari luar. Yang bahkan bila ditanjakan harus diselipkan batu di rodaya agar tidak jatuh ditanjakan. Tak nampak mewah.

Senja itu, ku berdiri di samping pintu belakang. Seperti kenek metro mini yang lalu lalang di jalan-jalan ibukota. Ya, di bus ini hanya aku, temanku, dan pak sopir yang lelaki. Selebihnya kaum akhwatlah yang mendominasi. Karena melihat kondisi bus yang penuh dan sudah tua. Ditambah lagi yang semua isinya adalah wanita remaja. Kami, panitia takut bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di jalan. Maka diutuslah kami berdua.

Senja itu, saat semuanya asik bercengkrama. Menghilangkan bosan dan mengisi waktu luang dalam perjalanan. Ramai, riuh suasana bus ini. Mungkin karena mayoritasnya adalah kaum akhwat. Aku berusaha membaur. Kulihat baris belakang yang tepat berada dibelakangku. Seorang wanita yang membuatku selalu tertuju padanya setelahnya. Sedikit gugup, Entah kenapa aku selalu gugup saat bersanding dengan wanita cantik.

Senja itu,saat kegugupanku kusembunyikan. Kubuka obrolan dengan sesuatu yang ringan, menyenangkan dan kubuat seramah mungkin. Senyaman yang kubisa. Ya hanya pada saat itu, biasanya aku selalu acuh dan tidak peduli apa yang mereka bicarakan. Namun entah mengapa aku sedikit tertarik dengan yang satu ini. Wanita cantik dengan kerudung dan senyum diwajahnya yang tak bisa kulupakan.

Bodoh, hingga kami semua sampai di tempat tujuan tak ada sedikit informasi yang bisa kuproleh darinya. Bahkan aku tidak sempat menanyakan namanya. Hanya wajah dan senyumanya yang selalu kuingat. Tidak lebih. Sesampainya disana, Acara demi acara dan semuanya berlalu begitu cepat. Tiga hari yang melelahkan dan penuh tanda tanya. Ketidakpastian dan keinginan untuk mengenalnya lebih jauh. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk bisa mengetahu siapa nama wanita itu.

Tugasku ialah koordinator lapangan serta merangkap sebagai MC. Aku dipilih karena pembawaanku yang santai, pandai berbicara, dan tidak tau malu. Walaupun aku sudah terbiasa namun kali ini berbeda. Aku gugup, karena di salah satu audiencedi depanku kulihat wanita tadi. Mampus, pikirku. Dia selalu saja duduk di depan. Membuatku selalu ingin melihatnya dari depan. Tapi aku tau, kali ini pasti semua mata sedang tertuju padaku dan sangat bodoh bila aku selalu melihatnya dari depan. Setiap saat kujalani rutininitas seperti itu disana. Melihatnya dari jauh dan berharap akan ada kesempatan berbincang lagi denganya. Kali ini, Aku bahkan malu untuk bertanya bahkan sekedar mendekat saat ada waktu bebas.

Saatnya pulang, semua sudah siap untuk kembali ke jakarta. Meninggalkan dinginya puncak dan asrinya suasana desa. Kembali ke kota tempatku menuntut ilmu. Memang nasibku sedang baik kali ini, aku ditempatkan di bis itu lagi. Yes. Tak akan ku sia-siakan kesempatan ini. Sebelum pergi meninggalkan vila. Kami diberikan sesi berfoto untuk mengabadikan kenangan disana. Bersama yang lainya. Sekedar hanya menampakan muka atau ikut membaur dengan selfie seara bersamaan. Saat itu aku tak membawa kamera. Sial, gumamku. Aku lalu sekedar ikut meramaikan saja sesi berphoto saat itu. Dengan tangan kiriku memegang handy talkie aku berphoto selayaknya bos bos besar. Haha.
Sedang asyik berselfie ria ternyata. Entahlah mungkin aku sudah terkena sihir atau apa. Namun kali ini, saat aku tau wanita tadi sedang asyik berfoto. Selalu saja inginku tatap dirinya, memerhatikan semua gerak geriknya. Tak pernah bosan. Kuberanikan diri untuk mendekat. Yaa seperti biasa, aku gugup saat bersanding dengan wanita yang kusukai. Sekedar menyapa dan saling berbagi senyum di akhir acara.

Yes, yes, yes, aku diajak berphoto bareng dia. Yaa walaupun bareng teman-temanya juga namun ini merupakan sebuah kemajuan yang besar pikirku. Dengan senyumku yang tak ramah lingkungan kucoba untuk tak gugup. Menghadap kamera dan tersenyum.

Saatnya pulang, semuanya kembali kedalam bus. Asap hitam keluar dari knalpot bus tua ini yang menandakan bus ini siap untuk berangkat. Seperti saat berangkat waktu itu. Aku kembali berdiri disamping pintu belakang. Bersiap untuk menaruh batu di roda bus saat keadaan bus tidak memungkinkan. Tak ada yang berbeda saat itu. Tatanan duduk peserta sama seperti saat kita berangkat 3 hari yang lalu. Dan ya. Wanita itu kembali duduk dibelakangku.

Waktu nampaknya telah memberiku jalan. Tak akan kusiasiakan kesempatan ini seperti saat berangkat 3 hari yang lalu. Obrolan-obrolan ringan dan kamipun mulai terbawa suasana. Semilir angin yang berhembus membuatku bergegas menutup pintu belakang. Banyak orang disana, namun yang kuperhatikan hanyalah wanita itu. Mataku selalu memakai mode autofokus apabila dia berbicara. Mengindahkan yang lainya dan larut dalam senyuman senyuman kecilnya.

Lelah. Setelah banyak yang kita bersama obrolkan aku memutuskan untuk menyudahi semuanya. Meninggalkan dia dan kawan-kawanya. Dan mulai menyalakan handphone untuk medengarkan lagu. Aku tau mereka juga pasti lelah karena 3 hari disana penuh dengan kegiatan. Apalagi mereka adalah kaum akhwat yang mungkin akan lebih merasa lelah dibandingku. dan yaa benar saja. Sebagian dari mereka langsung lelap sepeninggal obrolan tadi. Aku jadi merasa sedikit bersalah karena mengajak mereka ngobrol. Tapi tidak dengan wanita tadi. Dia malah asik memotret teman temanya yang terlelap. “lucu kak” katanya. Aku hanya tersenyum.

Perjalanan yang melelahkan. Hingga tak terasa kita semua sudah hampir sampai di tempat tujuan akhir. Di sekolah. Namun sebelum itu. Hampir saja aku lupa untuk menanyakan namanya. Aku beralasan ingin mengetahui nama mereka satu persatu. Agar aku bisa mengetahui nama si wanita tadi tanpa dicurigai oleh yang lainya. Semuanya aku tanyakan satu persatu. Namun yang jadi perhatianku sepenuhnya adalah nama dari wanita tadi. Sebelumnya aku selalu acuh masalah nama. Biasanya aku hanya mengetahui wajahnya tanpa mengetahui nama seseorang. Namun kali ini rasa penasaranku muncul sebab wanita itu. Hanya namanya sajalah yang aku ingat. Selebihnya lupa. Karena memang dari awal tujuanku adalah untuk mencari tahu siapa namanya.

“Nita, ka. Yunita”

Yunita ?

0 comments:

Wednesday, May 28, 2014

Masih berani ?


Cinta…
Amarah…
Sakit Hati…
Galau…
Kata-kata yang sering gue denger tentang penyebab banyak remaja mengalami gangguan mental tingkat godzilla. Gue sebagai pakar cinta level galaksi internasional arbiterasi yuridiksi suspensi dan strategi. (Halah) akan ngebahas masalah yang menurut gue ga akan ada abisnya untuk dibicarakan. Watch and learn.!
Siap Jatuh Cinta ?, Berarti anda siap untuk menahan semua sakitnya.

Saat gue masih SD, Gue pernah suka sama cewek, dia orangnya lucu, imut, apalagi rambut panjang yang selalu dijepit dibagian poninya. Ngangenin. bawaanya pengen ngemutdeh kalo ada dia. Kita dulu piket bareng, kalo gasalah hari jum’at. Dia selalu datang kesekolah dengan sepeda warna pink.

Kita piket bareng, kadang dia yang nyapu lalu gue yang ngepel. Ataupun sebaliknya. Keliatanya sepele sih. Tapi buat gue dulu itu berkesan banget. Dikelas juga dia orangnya supel. Gampang digauli dengan orang lain. Dan itulah yang bikin gue dulu kesengsem.

Saat itu, saat istirahat sekolah. Di pintu kelas, disambut dengan senyumnya seperti biasa. Gue bilang ke dia kalo gue suka sama dia, dan ngajak dia buat jadi pacar gue. Dan akhirnya, saat itu juga... kita jadian. Gue udah mikir yang macem macem waktu itu, mau beliin dia boneka, robot robotan yang di abang abang. Atau stik sosis yang diputer puter pake telor. Intinya sih gue terlalu bahagia waktu itu.

Saat itu, Dihari itu juga, Saat pulang sekolah. Di pintu kelas, disambut dengan senyum datarnya. Dia bilang ke gue.
“Kita Putus..!”

Jadi ? Masih siap untuk jatuh cinta ? Walaupun banyak terjadi hal kaya gini.

1. Ditolak
Andai, kalian udah pedekate selama 17 tahun, iya. Dari jaman masih zigot. Kalian udah ngelakuin apapun yang bikin si doi kesengsem. Entah itu jadi tukang ojek 25 jam. Free Consultant, Body Guard, macem macem deh. Rencana penembakan juga udah kalian rencanakan dengan matang, Pake kue, Baju paling bagus, Badut, topi kerucut, sama ngundang bocah bocah.Namun naas, di hari Hnya malah ditolak. Rasanya tuh, kaya ditonjok. Ditonjok komodo.
Tingkat Gangguan Mental : 7
Apa yang harus lo lakukan : Cari yang laen. Dari 320 juta penduduk di Indonesia masa gaada yang mau sih. Neneknya bisa tuh digebet.









2. Digantung
“Kenapa lu riz diluar mulu ? Galau ?”
“Engga jar, nyari angin doang” – Moriz, Jomblo Angin Anginan.
Ini adalah tipe dimana kedua belah pihak masih belum bisa memutuskan. Intinya sih masih sama sama galau. Biasanya ada satu hal yang masih ngeganjel gitu. Jadi ya kalau masalah kalian kaya gini, sebaiknya sih diomongin aja kedepanya. Biar ga terlalu harap harap cemas nungguin kepastian yang engga akan pernah pasti.
Tingkat Gangguan Mental : 8
Apa yang harus lo lakukan : Buat keputusan.! Masih ada neneknya kok.




3. DiPHPin
Gausah banyak deh untuk yang satu ini. Cukup resapi aja kalimat ini.
“Dia yang PHP ?, Atau lo yang terlalu ngarep ?”
Siapa tau aja gebetanlu emang orangnya terbuka sama semua orang. Dan gak sama lo doang.
Tingkat gangguan mental : 8
Apa yang harus lo lakukan : Pake prinsip maling, bila satu pintu tertutup, cari yang terbuka.


4. Cinta tak terbalas
Jadi ceritanya lo tuh udah suka banget sama si anu. Tapi lo terlalu takut untuk sekedar nyapa atau ngobrol dengan si anu. Jadilah lo secret admirernya si anu. Yang mencintai si anu dengan tulus, namun tak pernah bisa tersampaikan. Selalu malu tiap ketemu.Selalu curi curi pandang, Selalu jadi stalker setianya dimanapun dia berada. Selalu mengagumi dalam sepi. Hey mbloooo…. Heeyyyyy… ikan.! Kalo ga ditangkep ya gamungkin kan berenang ke jaring kita sendiri ?.
Tingkat gangguan mental : 10
Apa yang harus lo lakukan : Buktikan kalo lo tuh ADA..! seengganya nyapa atau basa basi sedikit. Jangan diem. Diem. Diem. gabakal ada kemajuan.!


5. Kangen setengah idup
Kalo udah kangen, biasanya mah susah. Pacar gabales BBM 50 detik juga bakalan diberondong Ping…! Atau si doi udah seharian ga ngontak kita, hape sepi. Perasaan ga tentu. biasanya nih kalo udah begini bawaanya tuh jadi pengen suudzon terus. jangan jangan dia lagi jalan sama gebetanya ?. jangan jangan lagi smsan sama gebetanya ? atau jangan jangan lagi ngajarin neneknya maen path ?
Tingkat gangguan mental : 7
apa yang harus lo lakukan : invite neneknya di path, dan liat neneknya lagi ngapain aja.


6. Diacuhkan
Udah tau daritadi kita ping…! Eh malah bisa bisanya si doi maenan path sama neneknya. atau engga lo udah sms dia daritadi namun balesanya nihil. Tapi giliran di BBM dia malah jadi artis RU*. Gimana ga gondok tuh ?.
*Recent Updates, Semacam pemberitahuan tampilan profile dan pesan status.
Tingkat gangguan mental : 7
Apa yang harus lo lakukan :Sabar aja, siapa tau neneknya emang engga tau cara maenin path.



7. Dikhianati
Ternyata si dia MESRA MESRAAN sama orang lain di BBM !. Ternyata si dia malah jalan sama cowo lain !. bohongnya jalan sama neneknya.! apa sih yang kurang dari kita ? kalo ada juga ya diomongin bisa kali ya ?. atau engga kodein atau apa kek.!.
Tingkat gangguan mental : gue sih biasa aja, gatau deh kalo yang lain.
Apa yang harus lo lakukan : Putusin.! Buat apa ngejaga hati buat orang yang gamau jaga hatinya buat kita. Inget. Cinta Harus Memiliki.!







8. Diputus
Gaada angin gaada ujan tau tau dia bilang Putus. Emang seenak jidat lo !. biasanya tipe tipe kaya gini adalah tipe player yang suka gonta ganti pasangan. Jadi ya dari awal juga harusnya lo udah survey dulu, gimana tipe gebetan lo itu. Biar ga menyesal di kemudian hari. Kadang hidup emang ga berjalan sesuai dengan kehendak kita. Jadi ya, biasa aja.










Fajar Fachri Maulana 28/05/2014
Imaged by Google
Terinspirasi dari Kaskus

0 comments:

Sunday, May 18, 2014

Gaenak Diawal.

Versi Orang lain yang pacaran.

“Yang, aku udah ngirim permintaan bertunangan tuh di facebook. Terima dong” kata moriz lugu
“Iyaa ayaang, sebentar yah.” Kata cewenya manja
“udah beluum ?” Tanya moriz
“ko gaada yang ?” Tanya cewenya dengan satu alis diangkat keatas
“tadi udah aku kirim ke fbmu yang  Aqhooh Chelaloe Terchakiti Part 1” moriz bingung
“IIhhh itukan fbku yang lama, Sekarang aku yang Part 2. Kamu gapernah pengertian ah” mulai cuek
“Ya tapikan aku gatau kalo fbmu ada 2 ?” moriz mencoba membela diri
“ada 3.! Yang Part 3 juga adaa aaahhh kamu mah gitu” tekanan darahnya naik.
“Tapi tapi tapi” Hati moriz dag dig dug
“Kita Putus.!” Bentak si cewek dengan idung yang udah kembang kempis ga karuan.

Gue juga gangerti. Akhir akhir ini diberanda facebook gue udah kaya kantor KUA. Rame banget sama orang jadian. Mending kalo satu. Nah kadang sampe 3 biji. Itu mereka ngadain pacaran masal apa sunat masal bareng pacar ?

“Samaniee Metal Kuadrat Berpacaran dengan Akuh boetoeh pelukmu Jilid 1
“Morizz Rezpektors Makin Gila Tinggal serumah dengan Nur Laela Hanipah Yanginginclalutersenyum
“Fachri GM Bertunangan dengan Yunita Clalu Cyang.

Bukanya gue iri ya. Engga. Kadang risih ajasih gitu liatnya, seakan gapunya toleransi dalam berasmara. Seakan facebook punya mereka berdua doang kali. Padahal banyak spesies jomblo (ngenes) di facebook yang belum tentu bisa terima. Ya taulah kalo doa orang yang teraniaya biasanya gimana. Haha
Udah gitu nanti tuh status dikomen sendiri. Entah itu dari yang ga serius. Sampe yang super duper ga serius. Intinya sih Cuma mau ngasih tau secara tersurat “Weh ini lho cewe gue” Padahal mah gue juga bodoamat. Gaada yang peduli. Maulu pacaran cowo sama cowo. Maulu pacaran sama cowo yang udah punya cowo juga ga ada yang peduli.

Oke disini bakalan gue bagi jenis jenisnya. Apa aja yang ngeselin dari mereka.

1. Si Kutil.
                Kalo udah jadian nih. Biasanya mereka berdua ini udah kaya kembar siam yang belum sempet dipisahin. Ato ga kutil. Mereka kaya udah ga peduli sama sekitar. Bawaanya pengen berduaan mulu. Kadang gue mikir ini mereka eeknya juga berdua ?. tapi Biasanya sih ya si kutil ini tipe yang paling sering dapet sumpah serapah dari para jones. Percayalah. Jones juga manusia biasa yang ada batas kesabaranya. Jadi tolong. Tolong hargailah mereka dengan berpacaran pada tempatnya. Bukan pacaran disembarang tempat.



2. Si Update
                Karena lagi anget angetnya masa pacaran. Tipe yang kaya gini biasanya lebih parah dari yang tipe 1. Biasanya adalah gabungan dari si kutil dan social media maniac. Kenapa ? karena mereka mengumbar kemesraan mereka ga Cuma di dunia nyata doang. Namun di dunia maya juga. Updatean mereka juga biasanya ga guna. Cuma sekedar “lagi jalan bareng anu” “si anu baik banget sih” “Ih anu jahat” “eh anu ngapain nyempil nyempil disitu” “makasih yah anu udah nemenin aku”.
Kalau kalian tipe yang kaya gini. Bertobatlah. Jones maha melihat.



3. Si Social Media
                Agak mendingan, biasanya tipe yang kaya gini Cuma ngumbar di jejaring social doang. Entah itu dibio twitter, status facebook, BBM, pokonya ini tipe yang paling rendah frekuensi sumpah serapah dari para jonesnya. Karena biasanya tipe yang kaya gini ga terlalu menonjol di real life mereka. Melainkan hanya sebatas di social media. Tipe kaya gini juga kebanyakan adalah para pasangan LDR yang sebenarnya jomblo namun punya ikatan kemanusiaan.



4. Si Alay                
Gatau sih ini masuknya lebih ke golongan yang mana. Makanya gue bikini klasifikasi tersendiri. Sepet aja mata gue liatnya, berasa mereka ini ga punya kehidupan normal. Mulai dari nama, Poto profil FB, Sampul, Status, pasti semuanya gada yang jelas. Nama fiktif macam “Moriezz rezpektot grusak grusuk”. Alamat Dihatimu, Poto profilnya Naruto. Gaada yang jelas. tipe kaya gini ini menurut hasil survey gue (cielah) biasanya adalah anak sd yang terkena puber di usia dini. Atau anak smp pengen gaul namun tidak bersertifikat. SMA ? biasanya udah pada tobat.


Sekarang Yang kedua, Gimana kita yang pacaran melihat orang orang menyebalkan disekitar.

1. Si Toa Masjid.
                Misal, lu baru aja jadian nih. Pengenlu sih diem diem aja supaya ga banyak wartawan gadungan yang bakalan ngikutin lu kemana mana. Namun naas. Belum sempet lu mikir strategi buat jawab interview temenlu itu satu persatu, si gembel satu ini malah jadi toa masjid. Hancur dah rencana lo buat ngeles.
Apa yang harus lo lakukan : Panggil toa masjid tadi, suruh dia mendekat. kecup keningnya, tutup matanya. Tidurkan dilantai Lalu bisikan “Ashadu’alailaahailallah, wa asyhaduana Muhammadarasulullah”  lalu kubur.



2. Si Wartawan.                
Kelanjutan dari si tipe 1 tadi. Setelah pesan bahwa lu baru aja jadian tersebar ke khalayak. Pasti bakalan ada aja oknum oknum yang pengen banget tau tentang persoalan lu. Jadilah lu kaya topeng monyet yang dikerubutin anak kecil.  Bedanya sekarang monyetnya elu dan anak kecil tadi adalah temen temen so kepolu. Biasanya juga ada momen momen nyelekit dimana terlontar pertanyaan pertanyaan yang seharusnya mereka udah tau jawabanya. Kaya misal.

“Lu suka cewe juga ?”
“Ko bisa sih ?”
“Pake dukun lu yah ?”
“Bokapnya sunat dimana tuh cewe?”
Terus gue mesti jawab apa ?
Apa yang harus lo lakukan : Ceritain aja semuanya, Mulai dari Judul, Landasan teori, Manfaat, Tujuan, Ide Penunjang sampe bagian terimakasih pada juga jangan sampe lupa. Nanti juga mereka bosen sendiri.


3. Si cie cie gajelas               
 “Cieee jalan sama cewenyaa”
                “Cieee beduaan ajaa kaya biji”
Alif fatha A, Sin Dhommah SU. A SUdahlah. Tipe kaya gini sih lebih mirip paduan suara berjalan. Yang nyebelinya apa jar ? ya misal lo laagi dikantin di cie ciein, di kelas di cie ciein, di wc di cie ciein. Horror.

Apa yang harus lo lakukan : Lamar neneknya, dia gabakalan berani nyie nyiein elu lagi. Gue jamin.



4. Si ngemis                
Terkutuklah pencipta PJ, PJ disini bukan Pilot Jet di mesin motor yah tapi Pajak Jadian. Gue juga ga abis pikir. Jadian aja ada pajaknya, putus ada pajaknya. Mungkin dijaman adek gue nanti ke wc aja ada pajaknya. Jadi misal adek gue abis dari wc terus pas masuk kelas temen temen sekelasnya pada bilang “Ciee ciee abis dari wc, PW dong Pajak wc.” Terus ade gue bagiin eenya kesemua temenya.



Mungkin itu dulu. Niat gue sih sebenernya biar ini blog ga kosong aja. Makasih yang udah mau baca.


Fajar Fachri Maulana, Jakarta 18/05/14
image by : google.com

0 comments:

Sunday, April 6, 2014

Dari Gurem ke Rada Gurem




Saat itu, Gue lagi duduk dikelas dengan pandangan tertuju ke cewek. kesebuah kertas. Isi kertasnya sih angket pilihan ekskul. Jadi berbagai macam pilihan ekskul di sekolah ada disitu. Banyak deh pokonya. Gue tinggal disuruh nyontreng aja. Kriteria ekskul pilihan gue sih simple ga terlalu cape tapi seru. Sekolah dah 9 jam + ekskul capemah hadeh. Akhirnya dengan segenap jiwa raga, memisahkan yang hak dan yang bathil. Gue milih ekskul 

FUTSAL.

Kenapa futsal ? karena gue mikir anak futsal pasti macho men. Giring giring bola doang apa susahnya sih. Dah Fix, gue bakalan masuk ekskul futsal. Gue urek urek itu pilihan futsal pake pensil 2B buluk yang nemu di kelas. Sebenernya pilihan gue waktu itu ada 2. Futsal sama taekwondo. Taekwondo sih buat ngelanjutin ekskul dari SMP. Itung itung bisa nabokin anak orang dijalan.

Tuh kertas dah gue kumpul, gue sih biasa aja. “HAHAHA 75 Sebentar lagi gue akan terkenal” walaupun sampe sekarang tetep ga terkenal. Gue Diem, Termenung dan mikir lagi, kayanya ada yang kurang. bentar bentar. Futsal ya ? Emang gue punya baju futsal ?. emang gue ada celana futsal ? sepatu ? kaos kaki ? sarung tangan ? (FYI : posisi gue kiper utama di kelas, ga sombong). Akhirnya gue urungkan niat gue itu. Gue gajadi masuk ekskul futsal. Walaupun kertas angketnya udah dikumpulin. Biarin lah gausah pake ekskul-ekskulan. Taekwondo ?. gue ngeri cedera selangkangan gue terulang.

Ada kali sebulan lebih gue ga punya ekskul. Emang dasarnya gada niat sih buat ikut. Sampai akhirnya ada guru nenek nenek, bawel, suka ngomel yang gue baru tau namanya ialah bu endang. Bilang dengan semangat berapi api.

“Kalau kalian ga punya ekskul, itu berarti kalian ga tuntas satu mata pelajaran”

Satu Kalimat, Singkat, Namun maknanya dalem.
Mati gue, Padahal gue udah bikin list mata pelajaran yang pasti gue bakalan Remed. Dan itu ada 3. Nah ditambah satu gara gara nih ekskul jadi empat. Alamat ga naik kelas ini. Alamat dikhitan lagi ini gue. Alamat jomblo lagi ini. Ga kebayang emak gue ngomel ngomel bawa gunting kuku sambil teriak nyunatin gue.
“AJAAANNGGGG…!!!!! MALU MALUIN AJA KAMU NAAAKK..!”

Akhirnya gue putuskan survey dulu, mana nih ekskul yang enak. Gue mulai searching di gugel. Nanya sana sini, nyocokin primbon. Ada satu ekskul yang waktu SMP gue kontra banget dah ama mereka.

Rohis

Nih ekskul kayanya enak buat gue, modal duduk sama kuping doang. Lu bisa dapet nilai tuntas men di rapot. Lagian juga ini ekskul yang menurut gue paling bener. Yaiya masa gue ikut rokris. Lagipula biar bisa pamer juga ke emak kalo dia nanya.

“Ekskul kamu apa nak ?, masih nendang nendang ngangkang itu ?”
“itu taekwondo bu, sekarang ajang udah masuk rohis” (kibas kibas rambut)
“masih semacem nendang nendang gitu itu ?”
“bukan ! tapi gigit duren, engga bu, jadi rohis tuh rohani islami ya religi gitu deh” (kibas kibas rambut lagi)
“bagus deh, coba sebelum makan doanya apa ?”
Emak gue belom bisa bedain mana rohis mana TPA al munawarah ternyata, 

Gue masuk rohis juga karena dua temen sebangku gue anak rohis. Moriz & Dura (Nama sebenarnya) Karena gue inget kalo yang berduaan itu yang ketiga setan, jadinya ya gue ikutan. Itung itung jadi setan tambahan.

Hari pertama masuk rohis, jam 8. Gue belom tau kalo ternyata di rohis itu sudah ada budaya ngaret. Dan gue gatau kalo ternyata mulainya jam setengah 10. Satu setengah jam gue bengong saudara saudara. Rasanya sih kaya elu udah terlalu ngarep tapi dibiarin gitu aja. Nyesek men.

Review gue untuk hari pertama saat itu adalah, gue pertama ngira rohis itu ekskul yang sangat sangat boring. Cuma ngedengerin orang ceramah doang. Tapi ternyata… dugaan gue bener. BORING. Interaksi hanya satu arah aja, atau memang gue ga ngerti apa yang diomongin sama pembicaranya. (waktu itu gue masih nubie banget masalah agama, ga kaya sekarang. Kalo sekarang mah gue udah jadi newbie senior)

Namun kesan hari pertama gue itu lama lama ilang. Ternyata di Rohis tuh ga cuma presentasi doang, ada Futsalnya juga. Iya Futsal, gue ulangin lagi, FUTSAL. Ga ga, ya futsal biasa aja. Gaada doanya. Ada lagi video islami. Gue makin kesengsem ajadah. Banyak orang orang yang lebih parah dari gue bisa jadi ustadz. Pokonya Recomended deh.
 
Hari demi hari gue lalui sebagai anak rohis yang belum bisa alim, walaupun gue anak rohis belom tentu bisa ngejamin salat gue bakalan 5 waktu. Jangankan salat, kadang kalo impian gue kandas aja gue masih sering select sama allah. Konyol kan ? konyol.! entah mikir apa gue waktu itu. Select ko sama tuhan. Bersyukur sampe sekarang gue belom dipanggil keruang BPnya Allah.

Makin lama rohis, gue jadi lebih semangat. Gatau kenapa hati gue rasanya terpanggil. Walaupun waktu itu gue belom hafal ayat kursi *emang lu sekarang apal ?* *kaga*. Gue mulai ikut deh tuh pengajian tiap malem minggu bareng sama sepuh RAS. Tadinya gue gamau, karena gue kira kaya pengajian anak kecil yang baca Qur’an terus dikasih nilai C. lah mati aja gue, mana idhgam bigunnah mana idhgam bilagunnah aja gue gatau waktu itu.

Review pertama ngaji sabtu malam (karena gue jomblo, jadi bukan malam minggu) itu pengajian keren men. Nambah banyak pengetahuan. Ustadznya ngajarin Hadits dengan bahasa yang umum. (walaupun agak BB18++) islam yang model kaya gue aja ngerti, dia bahas apaan. Jadi kaya ngobrol santai gitulah. Gue berasa nonton stand up comedy tapi versi religi. GOKIL.

Makin semangatlah gue rohis. Ya walaupun dengan rohis ala gue. Gue ga terlalu freak sama agama, tapi juga ga terlalu tertutup. Jadi seimbang lah. Kaya masalah penggunaan kata akhwat dan ikhwan, jujur aja nih. Gue lebih suka pake kata cowo dan cewe. Kenapa ? karena kita di Indonesia men. Bukan di arab. Rada risih aja sih, ya kesanya kaya gimana gitu. IMHO (In My Handsome Opinion) :P

Gue jadi inget perkataan gusdur yang maknanya sangat dalam namun lugas.
“Gitu aja kok repot”

Hari demi hari gue laluin jadi anak rohis yang belum bisa alim. Ada rapat gue gaikut rapat. Ada ngumpul gue gaikut ngumpul. Hasilnya tiap ada hari besar islam. Kan otomatis anak rohis jadi panitia tuh. Gue ga pernah dapet Name Tag. !! Ga hanya sekali. Tapi di semua acara gue ga pernah dapet itu yang namanya name tag. Cuma acara sanlat doang gue dapet name tag. Itupun gue udah kelas XI dan itupun nama gue salah.
Fajar Fachri Ramadhan (padahal nama asli gue Fajar Fachri Maulana Bin M. Maksum bin Madlan bin fulan bin fulan bin fulan. . . . . . . . . . .bin Adam as. Ehem gasombong ya, gue ini habib. Keturunan nabi. Nabi Adam )

Sebenernya yang selalu gue rasain di rohis ini kenyamanan sama rasa solidaritasnya men. Ekskul mana sih yang tiap ketemu anggotanya selalu salim sambil bilang kode rahasia. “Assalamualaikum” solidaritasnya juga bukan main, seneng bareng, duka juga bareng, nyontek bareng

Pokoknya feel yang gue rasain di rohis itu beda, ada sesuatu yang sulit deh gue jelasin. Padahal sewaktu SMP gue boleh dibilang hatersnya rohis. Kita sering cekcok masalah hari besar, atau acara acara lainya (ya waktu itu gue OSIS). Gue jadi tau deh masalah mereka saat gue alamin sekarang. Berat. Mungkin dapet hidayah kali yah gue, bisa masuk nih ekskul.

Dan, anak rohis yang ga pernah dapet name tag tadi entah kenapa dijadikan kandidat Ketua Rohis oleh para sepuhnya. Gue gatau apa dah yang ada di dalam pikiran kaka kelas gue waktu itu. Gimana bisa orang yang hampir buta masalah agama, bisa jadi pentolan ekskul yang notabenenya cermin akhlak di sebuah sekolah. Anak yang tadinya Cuma ikut ekskul rohis karena MALES, Minta nilai rapot instan dan karena cewenya banyak bisa dijadiin kandidat calon ketua.

Kandidatnya ada 4 waktu itu, Gue, Moriz, Dura, dan Fahmi. kita sepakat buat ngejalanin bareng nantinya, kita juga udah bikin komitmen. Gue pengen punya anak 2, moris 4 dura 5. (HHHasssaahhhh ini ngomonginin apa.)

“Siapapun yang kepilih nantinya, kita masih harus tetep satu. Jangan ada yang ngerasa dirugikan atau apalah itu. Label “ketua Rohis” Cuma formalitas aja, Kita mulai bareng bareng, Kita lengser bareng bareng” UU Rohis no 97 pasal 3 (yang ini gue ngasal)

Sebenernya kita berempat bisa dibilang pasangan yang serasi (cielah). Dura, bisa mengayomi. Moris Lemah gemulai. Fahmi pergaulanya bebas. Sedangkan gue, hmmmm Ganteng Tegas.
But the problem is, gaada diantara kita yang bener bener ngerti masalah agama. Namun seiring dengan berjalanya waktu. Mungkin Allah udah tau kali ya. Alhamdulillah tiap rohis pasti ada yang ngebimbing. Dan sampai saat ini, nih ekskul masih jalan walaupun menurut gue, gue gagal dalam mengayomi mereka. Ada beberapa temen gue yang out. Gue udah berusaha ngajak mereka tetep stay di rohis. tapi yah, tetep gabisa. Di sisa masa jabatan gue sebagai Wakil. kali ini bakalan gue ganti dengan anggota rohis cowo di kelas gue. Inshaallah bakalan gue rekrut, mereka semua. Inget nih. “Memertahankan lebih sulit daripada merebut”

Last, karena gue tau ini udah kepanjangan. Dan kalo semua pengalaman gue ditulis disini nantinya bakalan jadi buku. “Panduan Menjadi Anak Rohis KW19” Gue akhiri ajalah.

“Hidayah Allah bisa datang kapan aja, untuk siapa saja, dan dalam hal apa saja“ dalam hal kemalasan sekalipun hidayah allah masih tetap exis. Jadi Jangan pernah berpikir kalo Allah ngasih hidayah pilih pilih ya.  

Wassalamualaikum
Fajar Fachri M
Jakarta 04/05/2014

0 comments:

Blogger Template by Clairvo