Latest Articles
Tuesday, April 17, 2018
Friday, April 21, 2017
naas, doi ga kelar kelar nelpon, padahal yg di telpon itu bokapnya sendiri, yg barusan nganter bareng dua ade dan mamahnya, doi bilang bakalan kangen sma masakan mamahnya, maenan bareng adenya, yg jelas inti dr pembicaraan dia adalah gua jd ngerti ada siapa aja dirumahnya, berapa kucingnya, tadi pagi dia makan apa, pokonya informasi ga penting. but at least bisa jd bahan untuk obrolan lah pikir gua.
sampe kereta dateng dia masih tetep nelpon bokapnya, gua sendiri tetep nunggu diluar, krna gua juga cuma bawa tas laptop yg ga perlu rebutan tempat untuk naruh. gua tetep merhatiin doi, satu menit, dua menit, tiga menit. tiba tiba doi nangis.
"iya pah, tukang panggulnya tadi langsung pergi, gamau bawain barang barang aku kedalem"
nangis doi makin kejer, penumpang laen juga ikut merhatiin doi akhirnya.
"terus gimana ini pah, keretanya udah mau jalan"
padahal keretanya tepat satu meter di samping doi. barangnya dilemparpun udah masuk kedalem. busetdah neng.
gua ilfeel.
dan akhirnya gua tinggal kedalem, bodoamat. gua bukanya gamau nolongin, gimana nanti doi di perantauanya sono klo doi dr sininya aja udah kek gitu, bahkan seharusnya kalo doi mau, doi bisa minta tolong ke orang di sekitarnya untuk ngangkatin ke dalem, tho juga tinggal dilempar nyampe, tp doi lebih milih nangis dan jadi perhatian orang. banyak ko yg mau nolongin, termasuk gua.
gua gabisa bikin quote quote bagus, percayalah, paras bukan segalanya, ngingetin ajasih. Jadilah Kartini, Jadilah wanita off road yang tangguh disegala medan. tanpa perjuangan beliau, wanita masih akan menjadi dekorasi rumah. iya dekorasi rumah, wanita masih akan direndahkan martabatnya oleh pria pria macam gua (tertawa)
"wanita hanya suka mengabdi pada kekinian dan gentar pada ketuaan, mereka dicengangkan oleh impian tentang kemudaan yang rapuh itu dan hendak bergayutan abadi pada kemudaan impian itu, umur sungguhlah aniaya pada wanita"
-Pram
Selamat hari Kartini,
Surabaya, 21 April 2017
Fachri KW
Thursday, April 14, 2016
"Kok lu mau sih jar jadi guru?"
"Emang guru bisa kaya yah ?"
"Kaya gaada pilihan lain aja lu jar"
Pertama saya ingin menegaskan bahwa saat itu saya memang gapunya pilihan lain. Ini murni keteledoran saya sendiri memilih jurusan dengan kata depan pendidikan. Yep, saya akui itu. Jadi buat yang gak bisa open mind tentang realita, bisa langsung di skip aja, gausa baca.
Gini, Salah satu temen dikelas pernah bilang yang intinya,
"Dulu saya sebenernya pengen jadi bidan, tapi apa daya keterimanya disini. Tapi biarlah, mungkin niat saya untuk membantu para malaikat kecil tadi lahir kedunia bisa tergantikan dengan mendidik mereka dikemudian hari"
hampir sama kek pernyataan kakak tingkat, yang intinya.
"Dulu saya nyesel de di sini. Saya kira bukan guru, eh gataunya keguruan"
dan masih banyak pendapat pendapat lain yang intinya hampir selalu ada rasa penyesalan ketika tahu bahwa disini adalah jurusan keguruan.
Seperti dipaksa oleh takdir.
Ketika ditanya apakah saya akan ngulang untuk tes masuk ptn tahun depan, saya akan sangat sangat yakin menjawab tidak. Mungkin juga dengan teman-teman. Saya sudah terlalu jenuh dengan dunia persekolahan. Dan untuk kembali membahas soal-soal yang bukan menjadi urusan saya. Rasanya mustahil. Im not that kind of people. Saya sudah berada disini, ngapain juga harus cape cape untuk ngulang.
"Pantes guru di Indonesia kualitasnya "begitu", calon gurunya aja cuma orang orang desperate doang."
Mungkin setelah saya buat tulisan ini saya akan dikejam berbagai macam perkumpulan guru dan asosiasi kampus keguruan. Tapi itu bukan urusan saya, saya cuma mau menyampaikan realita.
Gini deh yah, kalo gapercaya kenapa orang seperti saya bisa masuk ptn keguruan. Buka deh, passing grade yang dikeluarkan oleh lembaga lembaga swasta tentang jalur masuk ptn, baik itu lewat jalur undangan maupun tulis. Kita bisa lihat sendiri bahwa untuk menjadi seorang calon guru, itu sangaat sangaat gampang. Passing grade jurusan keguruan biasanya kecil.
"yahkan itu dari lembaga swasta jar, belum tentu bener."
di Indonesia, lembaga swasta yang berbasis pengajaran ada sangat amat banyak sekali. Yah. saya tahu kalimat tadi tidak baku. Dan untuk bersaing antara satu dengan yang lainya, haruslah memiliki nilai jual lebih dengan fasilitas fasilitas yang mereka tawarkan. Tentunya dengan mereka membuat passing grade tadi, juga dapat menjadikan poin plus dimata calon peserta didik. So, ?
oke kembali ke realita. Jadi dari fakta diatas dapat disimpulkan bahwa calon guru di Indonesia adalah SDM-SDM dengan kemampuan menengah kebawah.
Hmmm menarik.
Tapi memang beginilah realitanya. Takdirlah yang memilih kami. Para calon guru dengan jiwa besar yang mau menerima keadaan apa adanya, Tidak munafik dengan mimpi-mimpi diri sendiri. Ketika orang lain berusaha mewujudkan mimpinya sendiri, kami disini berusaha mewujudkan mimpi kami agar dapat meraih banyak mimpi mimpi lain.
"yaelah, milih itu juga karena ga ada pilihan lain aja pake ngatain yang lain munafik segala"
Yah itulah manusia. Satu-satunya orang yang patut dikecam disini adalah saya. Tapi jangan kecam mereka yang sedang berusaha mewujudkan mimpi orang lain.
Selama calon guru di Indonesia dipenuhi oleh orang-orang dengan rasa kecewa. Dunia Pendidikan di Indonesia sangat amat sulit sekali untuk maju. Yah saya akui kalimat tadi juga tidak baku.
Selama sumber daya manusia berkualitas hanya mementingkan dirinya sendiri. Pendidikan di Indonesia sangat amat sulit untuk maju.
Inilah realitanya kawan.
Banyak pelajar yang menghardik hancurnya pendidikan di Indonesia. Tapi ketika diminta untuk menjadi guru, mereka menolak. Mereka sibuk membangun mimpinya sendiri.
Sekarang, kita geser jauh ke Finlandia, dimana kiblat pendidikan dunia banyak berasal dari sana. Di Finlandia, profesi guru sama "ngehit"nya dengan profesi dokter, hanya SDM berkualitas tinggilah yang dapat mencapai profesi tersebut. Sulitnya proses untuk menjadi seorang guru profesional dan tingginya minat untuk menjadi seorang guru membuat kualitas pendidikan di Finlandia adalah yang terbaik.
Saya bersyukur ini tidak terjadi di Indonesia, karena bila ini terjadi. Orang seperti saya akan sangat amat sulit sekali untuk menjadi seorang guru. Dan tentunya kualitas pendidikan di Indonesia pasti sudah jauh lebih baik.
Marilah bersama kita majukan pendidikan di Indonesia. Bukan tentang siapa tapi apa kontribusi yang harus kita buat. Selama kita memiliki dasar niat yang kuat untuk membantu orang lain, percayalah. Semesta pasti akan membantu menjadikan mimpi mimpi tadi menjadi kenyataan.
Sukses terus untuk Guru di Indonesia! (Calon guru juga sih)
Fajar Fachri Maulana
Staf Komunikasi dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya
Sunday, November 1, 2015
ngetik "merantau" di gugel yang keluar malah abang gua sendiri |
Monday, August 3, 2015
"kamu nanti beli motor baru aja jang di surabaya, motormu yang di jakarta dijual aja. Di surabaya motor plat B ga laku" Kata kake gua tanggal 20 Juli 2015.
"Jangan dijual motormu itu. Pake yang lama aja. Takut kenapa-napa. Lagian juga kamu kan masih baru di surabaya. Rawan." Kata kake gua tanggal 22 Juli 2015.
Mbuh mbah. Sak karep sampean.
Emang sih gua lagi galau masalah motor karena bulan depan gua udah masuk kuliah di surabaya. Dan ketika gua minta pendapat sama kake gua. Jawabanya malah bisa beda tiap hari. Tergantung mood dia.
Well, ngomongin soal kake-kake. kake gua ini adalah tipe kake-kake yang keras kepala dan suka bikin orang jengkel.
Misal waktu itu pernah.
Gua lagi boncengin dia naik motor nih. Ya gak kenceng-kenceng banget sih. Mngkin kecepatanya di skitaran 45Km/J. Eh kake gua tiba-tiba ngedumel.
"pelanin dikit napah jalanya. Kaya mau kemana aja. Santai aja kalo naik motor jang bla bla bla......" Dia ngoceh sendiri.
Oh ok. Its fine. Karena menurut gua juga ga baik kenceng-kenceng. Takut dianya juga masuk angin karena udah tua. Gua pelanin deh motornya. Jadilah gua sekarang boncengin dia dengan kecepatan cma 30Km/J.
Sejauh perjalanan sampe di tujuan sih semuanya berjalan lancar. Kake gua ga ngedumel. Tp pas kita berdua akan pulang dan gua mau nyalain motor, tiba-tiba dia bilang.
"Sini mbah aja yang bawa motor. Kamu bawanya kepelanan"
What the ?
Gua langesung ngeliat dia dengan ekspresi "lah situ oke ?"
Ngeselin kan ? Banget.
Sebagai cucunya yang baik, santun, rajin menabung dan murah senyum. gua juga cuma bisa menuruti apa yang dia mau. Daripada nanti dia ngedumel lagi. Mending gua cari titik tengahnya aja. Yah gua biarin lah kali ini dia yang joki.
Dan saat gua liat berapa kecepatanya waktu ngejoki. Ternyata cma 30Km/j!!! Sama kaya waktu gua jokiin tadi. Oke gua gondok.
Mungkin bener yah kata orang. Semakin tua seseorang, maka semakin berubah sifatnya kembali lagi jadi anak kecil. Makanya gausa kaget kalo misal ada kakek atau nenek kalian yang kerjaanya cuma ngedumel padahal cuma karena masalah sepele.
Menurut gua sih mereka itu cuma butuh perhatian lebih dari kita. Anak maupun cucu-cucunya. Terlebih lagi buat kakek nenek kalian yang tinggalnya di desa. Yang bahkan untuk bertemu kalian aja cuma satu tahun sekali waktu lebaran.
Dan bener aja nih. Saat orang tua dan adek-adek gua pada mau balik ke jakarta. Kita semua ngumpul di ruang tamu. Sedikit berbincang untuk yang terakhir sebelum akhirnya mereka kembali ke jakarta. Ga ada yang salah. Semuanya masih kelihatan ceria. Ade gua masih lari-larian. Kake gua masih ceramah. Tapi setelah keluarga gua pergi.
Kake gua nangis boorrr. Iya. Kake gua. Si haji muhidin versi 2.0. Sedangkan gua ?. Yah guamah udah nangis dari mereka berangkat tadi. Wkwk.
Sedih juga sih liat mereka. Kedua anaknya pada ngerantau dan jadi tinggal mereka berdua doang di desa. Sampe ada yang bilang.
"enak banget yah. Haji ghoni. Ga di titipin cucu sama anak-anaknya satupun"
Berbanding terbalik dengan realita masyarakat di desa gua yang banyak banget yang dititipin cucu sama anak-anak mereka. Kedua mbah gua malah kesepian.
Maka dari itu kali ini gua mau sedikit berbagi tips buat kalian yang kakek-neneknya masih ada. Buat bikin mereka seneng. Yah minimal buat bikin kebersamaan kalian makin berkesan lah.
Oke cekicrot.
1. Inget, mereka udah sepuh.
Jadi apapun perkataan maupun perbuatan mereka yah gausa diambil hati lah. Walaupun kadang emang bener" bikin jengkel. Tapi dibalik itu semua gua yakin mereka tuh cuma minta perhatian kalian doang kok. Apalagi yang kakek-neneknya jauh. Yaaaa bisa sambil dikit-dikit belajar sabar.
2. Sering-seringlah ngobrol dan jadi pendengar yang baik untuk mereka.
Kebersamaan itu penting. Jadi yah sering-seringlah ngobrol sama mereka. Yaah tanya-tanyain apa kek. Tentang masa muda dia, atau tentang panenya. Biasanya nih. Orang-orang tua itu bakalan seneng banget kalo udah masalah ngedongeng. Yaah walaupun kalian udah pernah denger ceritanya yah pura-pura aja gatau sambil masang wajah yang antusias.
3. Bantu mereka dalam rutinitasnya.
Misal kakek lu punya cucu cewe yang sepantaran elu banyak nih. Yah bisa lah dijadiin gebeten satu-satu.
Yah bantu mereka lah. Misal nyapu bareng mbah putri. Ke sawah bareng mbah kakung. Walaupun kalian tau ujung-ujungnya bakalan diomelin karena ga sesuai sama apa yang dia mau juga tetep bantuin mereka. Plusnya kan kalian bisa sekalian selfie di sawah bareng kecebong.
4. Jika jauh, sering-seringlah menelpon mereka.
Walaupun cuma untuk nanya kabar sambil basa-basi dikit juga mereka udah seneng banget ko. Denger suara cucu-cucunya dari jauh.
5. Selalu berdoa agar mereka diberi umur panjang.
Kakek gua pernah bilang.
"Doain mbah supaya dikasih gusti Allah umur yang panjang yah jang. Biar bisa liat kawinan kamu."
Lah kawinan gua ? Ama bantal ?
Nah kan. Mereka cuma minta kita doain gays. Walaupun kadang motivasi mereka nyeleneh kaya diatas. Tentunya ga jadi masalah lah buat kita. Toh siapa yang gamau kawinanya di liat sama mbah-mbahnya. Siapa tau ntar di resepsi kake gua bisa ceramah sekalian. Ngomelin orang.
Dah ah segitu dulu aja dari gua.
Semoga kakek nenek kita selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Aamiin.
Fajar Fachri Maulana
04 Agustus 2015
Sunday, June 21, 2015
“Ga ada yang berat kalo kita enjoy”
1. jadi Playboy masjid/Gonta ganti masjid, biar suasanya gak boring dan itu-itu aja.
2. Disarankan masjid yang rakaat terawehnya Cuma 11.
3. Pake ceramah apa engga ?. cari tau!.
4. Perhitungkan kecepatan bacaan imam.
“daripada gua ga salat ? gua bingung ama Indonesia. Gua nyari yang nyaman disalah-salahin. Giliran yang ga salat didiemin setdah. Maunya apa ?”
1. Amal Jariyah.
2. Ilmu yang bermanfaat.
3. Anak Shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya. J
Jakarta, 21 Juni 2015.
Sunday, June 14, 2015
Sedikit tentangnya
Assalamualaikum wr.wb,
Ini gua din, si penulis kedua. Waktu itu, gua sama anak-anak GM ngumpul di rumah ilham untuk lanjut take video kita tentang UNO. Alhamdulillah semua lancar. Dan pas kita cek satu per satu scene, kita semua dikagetkan oleh suara aneh di scene akhir. “Ame Agari nooo….”, nyanian seseorang terdengar. Sampai akhirnya suara makhluk itu meruntuhkan rumah ilham yang tadinya 2 lantai menjadi 4 lantai (loh kok nambah?). Iyah gak usah ditanya lagi, itu suara penulis utama kita yang suka ninggalin celana dalem pas liburan, sang predator yang namanya gua samarkan menjadi fajar. Dan di post ini ada beberapa cara untuk mengenali si penulis utama yang ah… sudah lah itu.Paling gak tau arah di GM
Pernah kejadian, al-kisah gua ada acara buka bersama anak-anak X-1 yang waktu itu udah mencar ke kelas XI-nya masing-masing. Nah nama restorannya itu *teeeet* di daerah muncang. Kebetulan karena gua waktu itu masih jadi anak rumahan dan gak tau apa itu restoran. akhirnya gua minta bareng ama si penulis utama kita yang ah… sudah lah ini. Dia jalan lancar banget, luruus, trus belok kanan, belok kiri, nabrak gerobak. Akhirnya setelah muter-muter gak karuan dari HI, Cawang, sampe Pantura tiba lah kita (gua dan si penulis utama brengsek) di daerah rawa badak, dia nengok ke arah gua sambil masang senyum-senyum centil. Dan ngomong…Penulis 1 : Din, gua gak tau muncang dimana.
Penulis 2 : Apa? Jadi selama ini kita melewati gurun, mendaki gunung dan mengarungi samudera gak ada gunanya karena lu gak tau tujuan?
Penulis 1 : Gak usah lebay deh.
Penulis 2 : Yah kenapa lu gak bilang ke gua kalo resto nya ada di muncang, itu mah tibang islamic belok kiri jar.
Ya, Itu sih baru satu kejadian. Kalo gua tulis semua, pegel nih tangan. Jadi si penulis utama kita yang ah.. sudah lah ini, paling pede sendiri walaupun gak tau arah. Mangkanya kita-kita anak GM udah biasa ngeliat dia belok kiri padahal harus ke kanan. Nah nanti kalo lu ngeliat orang nanya-nanya jalan, untuk sementara lu bisa anggap dia penulis utama kita.
Paling PeDe walaupun paling gak tau
Beberapa waktu lalu gua sama si penulis utama di temenin moriz ikut acara ade kelas ke pulau seribu. Gua jalan di belakang si penulis utama kampret yang lagi sok akrab ama penduduk lokal pulau pramuka. Sampe akhirnya gua denger percakapan mereka.Penulis 1 : hmm… pulau seribu (muka sombong). Dulu terakhir gua kesini pas bayi, udah lama banget.
Penduduk : oiyah? berarti kenal-kenal dikit dong pulau seribu. Waktu bayi maen ke pulau mana emang?
Penulis 1 : iyah, waktu itu gua maen ke Anyer bareng mak bapak.
Anyer? Pulau seribu? Wkwk gua ngeliat si penduduk lokal itu nahan ketawa dan gua cekikikan sendiri di belakang. Sampe akhirnya gua tegor dia dengan suara yang lembut “jar, Anyer itu di Banten”. Dan akhirnya gua ngelanjutin tawa gua yang terbahak-bahak.
Bego dan gampang dibegoin
Waktu itu, hari dimana kita akan berangkat ke pulau seribu. Usai sholat jumat gua liat sekitar cuma ada si Moriz. Si fajar belom dateng, akhirnya gua pun ambil inisiatif. “Jar, buruan bisnya udah mau jalan” gua kirim ke dia lewat BBM. Gak sampe 20 menit dia sampe dan nanya ke gua, “Mana bis nya din?”.Gua gak bisa jawab karena emang gua ngebohongin dia soal bis itu wkwk. Akhirnya sepanjang waktu nunggu bis dateng dia ngoceh-ngoceh sendiri karena ketipu soal bis. Dan gara-gara gua, dia ga bawa celana dalem. Tapi sebenernya masalah celana dalem ini gak cuma sekali, dulu di acara yang sama juga dia gak bawa barang yang bagi cowo berharga banget ini, dan itu bukan gara-gara gua tipu. Emang dasar dianya aja oon.
Bawa sial
Yang ini mungkin cocok buat dia, tahun 2014 waktu kita masih aktif di sekolah, kita ngadain acara ke puncak. Kita berangkat bawa 4 bis. Di perjalanan, kalo gak salah masih daerah tol cibubur gua dapet telpon dari temen akhwat katanya mobilnya dia mogok. Hal yang pertama gua pikirin, pasti di bis itu ada fajar, iyap bener disana ada si penulis utama kampret itu.Tapi alhamdulillah semuanya lancar karena mereka pindah bus. Gak cuma sekali, di perjalanan kita ke pulau seribu pun dia bawa masalah lagi. Yap 2 kali kapal kita berenti di tengah laut, gua sih udah paham. Tapi mau gimana lagi, masa gua nyeburin dia di tengah laut supaya kapalnya jalan. Gak cuma sampe disitu, waktu di pulau pramuka kita rencana ada kunjungan ke pulau semak daun. Ada sekitar 4-5 kapal buat ngangkut kita kesana, dan lu udah pasti tau kan kapal siapa lagi yang mati? Iyah bener, kapal yang ditumpangin si kampret itu mati lagi di tengah laut. Dan sialnya gua juga di kapal itu. Semua karena fajar, yah gua sangat yakin semua gara-gara dia.
Ya mungkin itu aja sedikit ciri bodoh dari penulis utama kita, dan sisi baiknya si penulis utama kita yang ah.. sudah lah ini punya suara emas, lu bisa tonton disini, lebih tepatnya di scene akhir. Nah nanti kalo lu denger suara-suara “Ame Agari noo” dan rumah lu mulai retak-retak, itu suara dia.
Wassalamualaikum wr.wb,
~A.Vd